Senin, 13 April 2009

WOLFGANG AMADEUS MOZART

Lahir di salzburg, Australia, Mozart telah menunjukkan bakat musikalnya sejak usia belia. Pada umur lima tahun, ia sudah jadi pemain piano yang handal. Di usia muda, ia sudah mengikuti tur ke Eropa, menggemparkan dunia musik dan mempesona penonton dengan kemampuan improvisasinya.
Lebih lagi saat remaja, ia mampu menulis opera pertamanya, La Finta semplice sesuai perntah kaisar Josep II dan Bastian und basrienne, sebuah opera rakyat Jerman dengan dialog.
Tahun 1777 ia pergi ke Paris dengan ibunya untuk mencari kerja formal, tapi kurang beruntung. Ia malah pulang tahun 1779 setelah ibunya meninggal. Hidup yang enek rupanya belum bisa didapatnya karena sifatnya juga yang masih kurang bijak, sombang dan kekanak-kanakan. Akhirnya ia bekerja sebagai pengelola pengadilan di salzbrug. Setelah dua tahun, akhirnya ia mendapat kesempatan pertama di opera Indomeneo. Opera inilah yang menjadi sukses awalnya. tak lama kemudian ia bertempat tinggal di Vienna. Meninggalkan Salzburg rupanya merupakan awal kedewasaan Mozart sebagai komposer.
Hampir semua karyanya di sana menjadi masterpiece. Tahun 1782 ia menulis Die
entfuhrung auf dem Serail (penculikan dari Seraglio), sebuah opera komik yang menarik yang menjadi dasar Le Nozze di Figaro. Figaro yang didasarkan atas komedi sindiran oleh artis drama Perancis Beaumarchais, sukses di penampilan perdananya tahun 1786. Selain berkarya dalam musik dan drama, Mozart juga menulis ensemble di semua opera. Mengikuti sukses Figaro, Mozart berkolaborasi dengan penulis naskah Lorenzo da Ponte. Kali itu ia mengeksplorasi sisi gelap komedi tradisional, Don Giovanni (1787), opera yang dipenuhi kekuatan dan kepiawaian merangkai kata, menggambarkan ekspoitasi dan balasan bagi seorang playboy tulen. Cosi fan Tutte (1790) menempatkan Mozart terakhir bekerja bareng da Ponte. Dalam studi komedik tentang kelemahan manusia, kita bisa menemukan karakter sang komposer yang empatis dan realistis. Opera terakhir Mozart, Die Zauberflote (Flute ajaib) yang ditulis tahun 1791, adalah singspiel dengan penulis naskah Emanuel Schikaneder yang terkenal. Di balikplot dongeng yang sederhana tersimpan pesan cinta, kebenaran dan persaudaraan yang dikemas dalam musik yang kental akan spiritual dan megah. Flute juga merupakan karya awal dalam perkembangan musik teater Jerman yang saat itu sedang eksis. selama masa di Venna, Mozart mengkomposisi serangkaian masterpiece untuk genre lain selain opera, antara lain : concerti piano-nya yang terkenal (no.17 in G major, no. 20 in D minor dan 21 in C major dll), simponinya yang tak telupakan (no. 35-41), sejumlah sonata piano yang hebat, 10 quarter sting yang terindah, concerto clarinet, the Mass in C minor, La Clemenza di Tito, serangkaian opera lain dan Requiem Mass yang tak terselesaikan. Mozart menghidupi dirinya dan istrinya, Contanze dengan mengajar, konser dan dari keberhasilannya tampil bagi acara-acara para aristokrat kaya. Namun, karena kurang mampu mengelola keuangan, mereka sering berhutang besar. Bahkan Mozart meninggal tanpa sebab yang jelas dan tanpa sepeser uangpun pada 5 desember 1791. Iapun dimakamkan di pemakaman kaum miskin.
Komposisi Mozart adalah jajaran yang terbaik sepanjang masa. Karya-karyanya tidak tertandingi dalam hal keindahan, kecerdasan, penguasaan teknisnya dan ekspresi emosi manusianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar